Pisau
adalah sebuah alat pemotong yang biasanya digunakkan untuk keperluan dapur,
bukan keperluan dapur saja pisau digunakkan untuk memotong segala sesuatu
seperti kue bolu, sosis, roti dan lain sebagainya. Sesuatu yang sangat berharga
dari pisau adalah ketajamannya. Maka jikalau ketajaman pisau menghilang kita
juga tidak akan menggunakkannya sama sekali. Begitu pula otak manusia, adalah
komponen utama atau organ tubuh paling penting yang dimiliki seorang manusia.
Afektif, motorik dan psikomotorik seseorang dipengaruhi oleh kinerja otak.
Zaman telah berubah, ketergantungan manusia akan dunia internet semakin hari
semakin bertambah hingga memposisikan kebutuhan internet adalah kebutuhan
primer manusia sejalan dengan kebutuhan pangan untuk dikonsumsi sebagai
kekuatan oleh manusia. Termasuk penggunaan Artifical Intellegence atau Al yang
digunakkan sehari hari, terlebih seorang pelajar dari semua kalangan dari
tingkat bawah sampai jenjang perguruan tinggi sudah marak penggunaan Al.

Tak
ayal banyak sekali dari oknum oknum yang menggunakkannya untuk memodifikasi
karya tulis milik orang lain hingga pembuatan tugas akhir seperti skripsi
dikalangan mahasiswa juga menggunakkan Al secara menyeluruh alias tidak ada
peran berfikir untuk membuatnya. Ini menjadi perhatian utama terlebih bagi
seorang pelajar, manusia muda dan generasi saat ini untuk senantiasa melatih
diri untuk tidak selalu bergantung pada Al. Kemampuan kognitif manusia memiliki
proses yang sangat panjang dari bayi hingga dewasa, yang artinya proses pembentukkan
dan perkembangan berfikir pada otak manusia tidak bisa dilakukkan secara instan
alias berproses panjang, Seorang anak kecil diberikan pendidikan berupa moral,
akhlak, peringai, kemampuan berfikir, kemampuan penyelesaian masalah dan
kemampuan pengaplikasian yang dipelajari untuk kehidupan sehari hari adalah
sebuah rangkaian proses mengasah otak manusia. Apabila otak terus diasah
seiring waktu dengan proses yang bertahap sesuai porsi usianya maka otak
tersebut akan menjadikan seorang manusia memiliki keterampilan berfikir kritis,
kemampuan problem solving dan kemampuan bersosialisasi yang sangat efektif.
Andaikan otak tidak diasah dan hanya mengandalkan kemampuan Al yang dimiliki
oleh aplikasi di perangkat, maka kemampuan berfikir kritis, kemampuan problem
solving dan kemampuan bersosialisasi yang sangat efektif tidak akan bisa
berkembang. Tentunya ini menjadi sebuah highlight dan PR bagi kita semua baik
orang tua, guru, dosen dan diri kita sendiri betapa pentingnya membatasi diri
dalam penggunaan Al. Kita boleh menggunakkan Al dan justru sebagi asisten kita
dalam bersama sama mencari jalan keluar dari suatu permasalahan, namun jangan
terlalu memfokuskan keseluruhannya pada kemampuan Al. Terkadang konvesional
lebih baik daripada kontemporer. Sebagai benang merah, pisau akan selalu tajam
apabila diasah dan begitu pula otak manusia akan tajam apabila terus diasah.
0 Comments